Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

CGP                                    : Qorindo Mulia Permana

Pengajar Praktik              : Solehatun Nupus

Fasilitator                          : Hj. Warsih

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari modul 1.1 saya percaya bahwa murid sebagai tabula rasa atau kertas kosong yang kosong dari pengaruh dan pengetahuan, oleh karena itu guru sebagai pengajar dan pendidik yang mengisi kertas kosong itu dan membentuk murid agar menjadi sukses.

Sebagai pendidik, saya mempunyai kekuasaan penuh untuk menanamkan pengetahuan dan membentuk kepribadian atau karakter murid. Dalam proses pembelajaran, guru menjadi pusat  pembelajaran dimana murid harus mendengarkan dan memperhatikan, kemudian murid mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran.

Kemudian, dalam proses pembelajaran murid senantiasa dituntut untuk mengejar tujuan pembelajaran tanpa memperhatikan karakter, potensi dan kodrat murid. Selain itu, kegiatan belajar mengajar murid hanya dilakukan di dalam kelas atau di ruang laboratorium, sehingga tidak memberikan kebebasan bagi mereka untuk belajar di tempat yang mereka rasa nyaman.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, saya menjadi tahu bahwa murid bukan tabula rasa. Setiap anak terlahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar dan pendidikanlah yang menuntun anak untuk menebalkan garis.

Seorang pendidik harus dapat menuntun, menebalkan garis dengan konteks diri atau kodrat anak dan sosio kultur atau budaya anak. Sebagaimana yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara bahwa hidup dan tumbuhnya anak-anak itu terletak di luar kecakapan dan kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, sebagai benda hidup, teranglah hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.

Dengan demikian, seorang pendidik dalam proses pembelajaran harus melihat kodrat anak baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan dimana mereka tinggal sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan waktu.  Sebagaimana yang dilustrasikan Ki Hadjar Dewantara bahwa guru itu ibarat petani dan murid adalah biji tanaman, biarlah biji tanaman itu tumbuh sesuai jenisnya tugas petani adalah memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman dan memberikan pupuk agar tanaman itu tumbuh dengan baik.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

              Yang dapat segera saya terapkan yaitu:

  1. Menerapkan semboyan ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Guru harus menjadi contoh moral dalam pendidikan, mendorong siswa untuk menjadi kreatif, berpikir kritis, dan mandiri serta menjadi pembimbing yang mendukung dan mendorong siswa untuk mencapai kesuksesan.
  2. Mewujudkan merdeka belajar dimana dalam proses pembelajaran, murid perlu belajar dengan nyaman, tidak tertekan, tidak takut ditegur, leluasa mengemukakan pendapat, dan leluasa mengembangkan kreativitasnya.
  3. Mengembangkan potensi murid. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara diawal pembelajaran guru melakukan asesmen diagnostik untuk lebih memahami karakteristik murid dan mengembangkan potensi murid sesuai dengan bakat dan minatnya.
  4. Menyesuaikan kodrat murid. Selain melihat kodrat alam setiap murid, di sini guru juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar murid dapat tumbuh dan berkembang secara optimal mengingat bagaimana cara belajar murid saat ini tentu sangat berbeda dengan cara belajar murid pada masa lalu begitupun tantangan yang dihadapi murid pada saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *